SMAN2LAMBU_15 Desember 2023
Usai melaksanakan Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil selama sepekan, 04-09 Desember 2023 lalu. Tibalah Class Meeting yang paling ditunggu.
Class Meeting dimulai pada Senin (11/12) sampai dengan Jumat (15/12) 2023. Biasanya dalam sebuah Class Meeting, lomba yang diadakan bisa berupa Sepak Bola, Lomba Voli, Balap Karung, Makan Kerupuk dan Lomba lainnya. Namun, SMA Negeri 2 Lambu menyusung lomba yang berbeda dari biasanya.
Pada Semester Genap tahun ajaran lalu, misalnya, SMA Negeri 2 Lambu mengadakan Pekan Literasi pada kegiatan Class Meeting , dengan memberikan fokus utama pada kegiatan pengembangan literasi siswa.
Tidak berbeda jauh dari kegiatan Class Meeting sebelumnya, pada Akhir Semester Ganjil kali ini SMA Negeri 2 Lambu menyelenggarakan lomba yang lebih menguatkan literasi siswa pada Budaya Mbojo (Budaya Bima).
Lomba-lomba pada Class Meeting kali ini di antaranya:
1. Lomba Sepak Bola
Lomba wajib untuk memberi ruang gerak bebas bagi siswa dalam meningkatkan stamina tubuh.
2. Lomba Bola Voli
Aktivitas gerak itu perlu. Karena dalam badan yang kuat terdapat jiwa yang sehat.
3. Permainan Gobak Sodor /Tapa Gala
Permainan Gobak Sodor atau Tapa Gala merupakan permainan tradisional yang mengajarkan siswa dalam adu strategi dan pertahanan benteng mereka. Kalau musuh sudah menyerang, hati-hati dengan titik benteng jangan sampai berhasil ditembus atau kamu akan kalah. Permainan ini mirip permainan catur sederhana berbentuk manusia.
4. Resensi Buku
Baca Buku itu penting. Karena kemampuan Literasi negara Indonesia berada pada dua tingkat dari bawah, kita perlu menanamkan budaya semangat membaca kepada Siswa-siswi. Salah satunya dengan lomba resensi buku. Resensi Buku tidak hanya jadi ajang baca buku, tapi menyediakan ruang bagi siswa untuk bebas berpendapat pada suatu informasi yang dibacanya.
5. Mpama Mbojo (Dongeng Bima)
Bagaimana pendapat anda tentang dongeng? Masihkah kita membacakan buku-buku dongeng untuk anak-anak sebelum mereka beranjak tidur?
Ada banyak cerita-cerita daerah yang mulai hilang dari ingatan kita, sementara bagi anak-anak zaman sekarang, mereka sama sekali tidak tahu tentang dongeng tersebut.
Dalam hal ini, SMAN 2 lambu menanamkan nilai-nilai luhur dari nenek moyang yang perlahan-lahan pudar di antara kita karena pengaruh gadget dan media televisi. Lomba ini tidak hanya untuk menguatkan ingatan tentang dongeng/Mpama Mbojo, tapi juga melatih siswa untuk bisa bercerita di hadapam umum.
Lomba yang sangat multitalenta, bukan?
6. Foto Budaya
Apa sebenarnya identitas Dou Mbojo--Orang-orang Bima?
Apa hanya masyarakat yang tinggal di Pesisir Pantai?
Tentu tidak!
Dou Mbojo atau bisa disebut Orang-orang Bima adalah Masyarakat yang memiliki Budaya yang beraneka ragam seperti daerah-daerah Indonesia lainnya.
Masyarakat Bima mempunyai kerajaan yang memiliki sejarah panjang. Sejarah dan budaya dalam kehidupan yang berbudi luhur. Mulai dari berpakaian hingga tingkah laku.
Budaya-budaya itu mulai pudar tergerus zaman. Masyarakat sekarang bahkan malu memakai sarung atau katente tembe dalam beraktivitas sehari-hari. Padahal, itu budaya dari nenek moyang Dou Mbojo.
Melalui Class Meeting kali ini, SMA Negeri 2 Lambu mengajak siswa-siswi untuk berkreasi dalam menumbuhkan nilai-nilai budaya Dou Mbojo yang mulai hilang. Yaitu dengan berfoto memakai pakaian adat budaya Bima.
Foto-foto ini diposting pada akun Facebook pribadi siswa-siswi dengan menandai OSIS dan akun sekolah SMA Negeri 2 Lambu.
Ada banyam komentar positif dari warganet terkait lomba foto ini. Ada tiga komentar positif yang kami rangkup.
"Semoga bisa menjadi tamparan keras untuk para generasi Mbojo agar sadar betapa pentingnya menjaga budaya yang di wariskan leluhur. Jangan sampai anak cucu nanti bertanya dan tidak mengenal budaya kita sendiri," ungkap akun facebook bernama Esti Komalasari Agustus.
Komentar lainnya datang dari akun Facebook Jumrah, mengatakan, "Benar-benar menghidupkan kembali budaya yang jarang dijumpai sekarang. benar-benar kreatif sekali."
Komentar positif lainnya dari akun facebook Aldin Bomat. "Tetaplah menjaga dan merawat budaya yang kita miliki ini kita harus bangga dengan keindahan budaya kita dan kalian anak muda yang luar biasa yang mengingatkan kita bahwa budaya semacam ini sangat penting kita rawat."
Mari ke depannya saling bergandeng tangan untuk melestarikan budaya daerah. Kalau bukan dimulai dari sekolah, dari mana lagi kita akan memulai?
**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar